Senin, 20 Februari 2012

TUGAS IBD ke I

prosa lama
Hikayat 1001 Malam


          Pada suatu hari, tinggallah seorang Raja dengan permaisurinya di sebuah Istana megah. Sang Raja sangat kecewa terhadap istrinya yang selingkuh. Ia pun menaruh dendam yang sangat dalam terhadap permaisurinya, bahkan terhadap semua wanita. Setiap wanita dianggapnya tidak berbudi. Permaisuri dibunuhhnya untuk melampiaskan dendamnya itu. Setiap wanita yang mati, dibunuh olehnya.

         Setelah hampir habis wanita terbunuh oleh Raja yang kejam itu, sampailah giliran anak mentrinya. Sang mentri sangat sedih, karena bila ia tidak dapat mencarikan wanita untuk Raja, berarti ia akan dibunuh dan bila ia memberikan anak wanitanya, berarti anak wanitanya akan dibunuh. 

       Melihat ayahnya yang sedih, putrinya yang bernama Syahrazat mengusulkan supaya dia saja yang di serahkan pada Raja dan biarlah ayahnya menjalankan tugas seperti biasa. Karena desakan putrinya itu, maka dengan berat hati mentri itu menyerahkan anaknya kepada Raja. Setelah putri Syahrazat dinikahi Raja menjelang subuh, segeralah Raja mengeluarkan keris mautnya untuk menghabisi nyawa Syahrazat.

           Dengan sopan dan tabah, Syahrazat memohon kepada Raja, agar sebelum ia dibunuh, ia diperbolehkan menyampaikan sebuah cerita. Permintaanya untuk bercerita dikabulkan oleh Raja. Lalu Syahrazat pun bercerita dengan sungguh-sungguh, sehingga menjelang pagi cerita itu belum selesai dan Raja mengusulkan supaya cerita itu dilanjutkan malam berikutnya. Di dalam cerita yang disampaikan oleh putri Syahrazat terdapat cerita lagi. Cerita itu sangat menarik, sehingga Raja selalu mengusulkan supaya cerita itu dilanjutkan malam berikutnya. Demikianlah malam demi malam keadaan itu berlangsung selama 1001 malam.

           Cerita yang disampaikan itu berisi hal yang ajaib dan perbandingan suatu hal. Lama kelamaan Raja itu sadar atas kesalahannya yang menganggap bahwa semua wanita itu tidak baik. Selama 1001 malam itu , lahirlah anak Raja atas perkawinanya dengan putri Syahrazat. Raja sangat sayang kepada putranya dan kemudian mumutuskan akan menjadikan putri Syahrazat sebagai permaisurinya. Kemudian mereka hidup dengan bahagia.
  


Unsur Intrinsik:

1.   Tema                : Balas dendam
2.   Alur                  : Alur maju Demikianlah malam demi malam keadaan itu berlangsung  
                                  selama 1001 malam.
3.  Setting              : Tempat        àistana yang megah
                                Waktu          àmenjelang subuh dan malam hari
4.  Suasana            : Mengharukan (Ketika putri Syahrazat merelakan dirinya untuk diserahkan
                                kepada Raja)
5.  Perwatakan      : Raja, kejam      à ia telah membunuh hampir seluruh wanita di sekitarnya
                               Raja, penyayangà ia sangat sayang kepada putranya
                                Putri Syahrazat, penyayang àia sangat sayang kepada ayahnya, sehingga ia
                                                                               tidak tega kalau ayahnya yang akan dibunuh
                              Putri Syahrazat, sabar dan sopan àia meminta dengan sabar dan sopan agar
                                                                                       sebelum ia dibunuh, ia diperbolehkan   
                                                                                       untuk bercerita
6.  Amanat        : Kita jangan pernah berpikiran buruk terhadap sesuatu hal yang pernah
                            mengecewakan kita, karena belum tentu sesuatu yang kita anggap buruk sama
                             dengan yang pernah menahan mengecewakan kita.

Unsur Ekstrinsik :
Nilai kemanusiaan  : Raja sangat tidak berperikemanusiaan karena telah membunuh hampir
                                   semua wanita
Nilai kasih sayang   : Putri Syahrazat mengorbankan dirinya agar Raja tidak membunuh Ayah
                                   yang sangat disayanginya.


Amanat:
-          Kita sebagai manusia tidak boleh langsung memberikan pandangan negative terhadap seseorang hanya karna pengalaman pahit/buruk
-          Sebagai seorang raja harus menghadapi  semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati.
-          Sebagai seorang raja juga Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
-          Kematian bukan lah sebuah jawaban  karna bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan.
-          Sebagai raja yang bijak juga kita harus selalu bersikap adil, tidak bersikap kejam terhadap rakyatnya




prosa baru
                               BIOGRAFI BPK.SOEHARTO

       Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.

        Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.

         Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

          Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

         Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

          Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.

residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

Unsur intrinsik :
Tema               : Perjuangan seorang Soeharto
Alur                 : Maju
Setting / Latar :
·         Tempat: Bintara, Gombong, Jawa Tengah
·         Waktu : 8 Juni 1921, 5 Oktober 1945, 26 Desember 1947, 1 Oktober 1965, 21 Mei 1998,
                        27 Januari 2008
Amanat           :
-            Rajinlah belajar dan ulet.
-            Selalu menghargai  jerih payah orang tua yang telah bekerja siang malam membanting 
              tulang  untuk membiyai sekolah.
-           Bersungguh – sungguhlah dalam menggapai cita-cita.
-          Gunakan waktu sebaik mungkin.

Unsur ekstrinsik          :
Nilai Agama                : Jalankanlah sholat 5 waktu dengan teratur dan rajin
Nilai Moral                  : Sebagai orang yang berbudi kita sebagai manusia haruslah berpegang
                                       teguh prinsip sifat tegas, Dan juga harus tetap menghargai orang tua.
Nilai Pendidikan         : Rajinlah belajar, sekolah yang benar dan gapailah cita-cita mu.


puisi


Rindu


Menguras air mata serasa tak pernah habis
Setiap tetesnya membawa rindu ku untuk mu
Tak pernahkah kau melihat ataupun merasa
rindu yang terus mengikutiku ini ?

Angin berhembus mencoba menghapus air mataku
Tapi entah kenapa tetap tak mau menghilang
Pepohonan pun berayun - ayun ikut menghibur
Tapi tetap saja aku larut dalam kerinduan

Aku merasa seperti orang bodoh
Memanggil namamu
Meski tau kau tak kan datang
Menatap foto – fotomu
Berharap suatu hari akan ada yang menjadi nyata

Lelah pikiranku terus merindukan mu
Habis semua daya ku untuk menunggu
Tapi terus saja ku ulangi semua ini

by : Yuanita A

          
Penjelasan:    
  
          Puisi ini bercerita tentang seseorang manusia yang menunggu kedatangan seseorang yang sangat di kasihinya, dia tetap menunggu meskipun kemungkinan kedatangan nya sudah tidak mungkin, kerinduan yang tak tertahankan hingga membuat pilu hati dan menetekan airmata menunggu kedatangannya, dan mungkin seseorang yang ditunggnya itu sudah tidak ada di dunia ini lagi.
           Kita sebagai manusia pasti pernah ditinggalkan seseorang yang kita sayangi entah teman atau keluarga. Sehingga menimbulkan kerinduan yang amat mendalam.

Sumber : http://www.suatufakta.com/ 
              http://kolom-biografi.blogspot.com/ 
              http://warna2013.blogspot.com/

Nama     :FIQRY FEBRIANDRI
Kelas     :1ka38
NPM     :12112964