MENCARI TENTANG SEJARAH , VISI & MISI , KEKURANGAN
& KELEBIHAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK , KOPERASI NUSANTARA &
PT JNE.
NAMA KELOMPOK :
DONI KURNIA SURYANA 12112254
FIQRY FEBRIANDRI 12112964
FRANS LAZUARDI 13112034
EGI GAGAH BRILLIANT 12112387
HADI YANTO 13112232
MUHAMMAD AMIN N 14112874
NOVAN ALFARISYI 15112383
OLIVER ARISMUNANDAR 15112597
RAKHMAWATI NOOR 15112970
KELAS : 2KA36
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepda Tuhan Yg Maha Esa yg tlah memberikan rahmat & karunianya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan softskill ini
Laporan softskill ini
merupakan salah satu matakuliah yg wajib ditempuh di fakultas Sistem Informasi
ini.
Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yg tlah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan &
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik & saran yg membangun sangat
penulis harapkan.
Terimakasih
Bekasi , November 2013
Penulis
PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah
penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM
menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data
dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun
melalui anak perusahaan.
Pada
awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN
Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel)
yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada
tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM
menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap
nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service),
data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Perkembangan PT Telkom di Indonesia
Logo
PT Telkom Lama
Tahun
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada
masa pemerintahan kolonial Belanda.
Tahun
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan
pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post,
Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
Tahun
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat,
lepas dari pemerintahan Jepang.
Tahun1961
Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel).
Tahun
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos &
Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Tahun
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional.
Tahun
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Tahun
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta
swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Tahun
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
Tahun
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO)
dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York
Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo
Stock Exchange.
Tahun
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di
wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara
(Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria
West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
– dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional
VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan
Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
Tahun
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan
telekomunikasi.
Tahun
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari
implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang
ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara
TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham
Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan
keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
Tahun
2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham
pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002,
15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember
2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan
dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Dalam
meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan
masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang
terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1
Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah &
DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur
Indonesia.
PT.
Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel,
Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom,
Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan
telekomunikasi TELKOM:
ü
TELEPON
1.
Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi
monopoli TELKOM di Indonesia
2.
Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
ü
Data/Internet
1.
TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2.
TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3.
Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL
4.
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron,
TELKOMWeb Plazatron)
5.
Solusi Enterprise- INFONET
6.
TELKOMLink DINAccess
Sampai
dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2%
atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon
tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan
81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Sampai
dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik.
Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock
Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange
(tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah
Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009
mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Untuk
menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas
dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang
mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan
infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan
memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan
dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas,
kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada
tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat
6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu
margin laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian
105,4% terhadap target margin laba bersih.
Prestasi
keuangan tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat
ini kami melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak
bergerak dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut merupakan
pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan pelanggan kami dipimpin
oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan atau pencapaian 162%
terhadap target perusahaan tahun 2009.
VISI DAN MISI
Visi,
Misi Dan Tujuan
Visi
Menjadi
Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information,
Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi
Menyediakan
layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.Menjadi
model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi
dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Corporate
Culture : The New Telkom Way
Basic
Belief : Always The Best
Core
Values : Solid, Speed, Smart
Key
Behaviors : Imagine, Focus,
Action
SERTA
INISIATIF STRATEGIS
Pusat
Keunggulan.
Menyelaraskan
struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
Percepatan
implementasi broadband melalui layanan konvergen.
Pengelolaan
portofolio nirkabel.
Mengintegrasikan
solusi ekosistem Telkom Group.
Berinvestasi
di layanan teknologi informasi.
Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Berinvestasi
di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis.
Memaksimalkan
nilai aset di bisnis yang saling terkait.
Mengintegrasikan
Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business
support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”)
untuk mencapai penyempurnaan beban biaya.
Inisiatif
strategis ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 yang ditetapkan pada 30 Mei 2012
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN
Strengths
(Kekuatan)
·
Telkom
memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka
juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap
wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi
pasar.
·
Sepanjang
tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang
pesat. Jumlah pelanggan akses internet broadband, sambungan tidak bergerak
nirkabel dan seluler mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan,
masing-masing sebesar 168%, 100% dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar
domestik di produk-produk: seluler, sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses
internet broadband. Untuk produk seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008)
adalah 47.0% untuk Telkomsel, 26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk
Excelcomindo. Jumlah pelanggan Telkomsel sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak
36.5 juta, dan Excelcomindo sebanyak 25,6 juta.
·
Pilihan
produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan
keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom
juga menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang
untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik.
·
Dari
sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk
mengumpulkan modal guna pengembangan jika dan ketika dibutuhkan.
·
Sejumlah
departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom
sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil.
Telkom tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan
sejenis. Telkom berurusan dengan berbagai departemen dan instansi Pemerintah
sebagai pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.
Weakness
(Kelemahan)
·
Jumlah
pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran
untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan
beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil
keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga
tidak bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
·
Langkah
strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan
anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi
performansi keuangan perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan
bahwa langkah-langkah strategis yang diambil membawa dampak positif bagi
pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut
dapat menimbulkan dampak negatif yang material bagi perusahaan.
·
Kepentingan
Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham
Telkom lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali sebesar 52,47%
dari jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta memiliki kemampuan
untuk menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan yang memerlukan
persetujuan dari para pemegang saham Telkom. Pemerintah juga merupakan pemegang
satu lembar saham Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto
untuk hal tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris
Telkom.
·
Kebocoran
Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal
dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. Dalam
operasional pelayanan pelanggan sejak saat proses aktivasi awal sebagai
pelanggan, penggunaan fasilitas teleomunikasi, proses billing hingga proses
penagihan dan pembayaran tagihan terdapat beberapa titik potensi kebocoran
pendapatan yang disebabkan oleh kemungkinan terjadinya kelemahan kontrol pada
level transaksi, kemungkinan terlambatnya proses transaksi dan kemungkinan
adanya kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan. Telkom telah melakukan
langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pendapatan
melalui peningkatan fungsi kendali pada bisnis proses yang ada saat ini,
mengimplementasikan metoda revenue assurance, menerapkan kebijakan dan prosedur
yang memadai, serta mengimplemetasikan sistem informasi atau aplikasi untuk
mencegah terjadinya kebocoran pendapatan. Namun demikian hal tersebut tidak
menjamin di kemudian hari tidak terjadi risiko kebocoran pendapatan yang jika
terjadi akan dapat menimbulkan dampak buruk pada hasil usaha Telkom.
Opportunity
(Peluang)
·
Industri
telekomunikasi dan informasi akan terus memiliki peranan penting di Indonesia
seiring pertumbuhan yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Oleh sebab itu, inovasi dan strategi investasi didasari oleh
pandangan jangka panjang untuk menempatkan posisi Telkom di industri yang
senantiasa berubah dengan cepat serta memastikan bahwa Telkom selalu menjadi
pemimpin pasar.
·
Undang-undang
No. 11/2008 terkait dengan transaksi dan informasi secara elektronik,
memungkinkan Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang informasi dan
transaksi elektronik, termasuk e-payment.
·
Permintaan
masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial.
Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah
memiliki akses broadband internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat
baik bagi pertumbuhan bisnis Telkom. Telkom memiliki perkembangan teknologi
internet yang sangat pesat di Indonesia.
Threats
(Ancaman)
·
Masyarakat
semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari alat komunikasinya, telepon
rumah “tradisional” tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya
perubahan terhadap gaya hidup migrasi ke arah seluler dan pilihan produk mobile
lainnya tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada
bisnis telepon tidak bergerak kabel. Saat ini Telkom masih menguasai 90% dari
pangsa pasar yang dan bisnis telepon tradisional dan menjadi pendapatan utama
Telkom.
·
Kondisi
persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya makin kecil. Semakin
kompetitifnya pasar telekomunikasi Indonesia sebagai akibat dari reformasi
peraturan pemerintah. Menurut Komisaris Utama Telkom, tekanan persaingan dan
berbagai perubahan regulasi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan
pendapatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam tiga tahun
terakhir, persaingan yang berkenaan dengan bisnis multimedia, internet, dan
layanan yang terkait dengan komunikasi data semakin ketat terutama sehubungan
dengan dikeluarkannya lisensi baru sebagai hasil dari deregulasi industri
telekomunikasi Indonesia. Telkom memperkirakan persaingan ini akan terus berlanjut
dan semakin ketat. Penyedia layanan multimedia, internet dan layanan yang
terkait dengan komunikasi data di Indonesia pada dasarnya bersaing dalam hal
harga, rentang layanan yang disediakan, kualitas jaringan, jangkauan jaringan
dan kualitas layanan kepada pelanggan.
·
Reformasi
menghasilkan regulasi baru yang berlaku mulai bulan September 2000, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan persaingan dengan penghapusan monopoli,
meningkatkan transparansi dan memberi gambaran mendatang yang jelas tentang
kerangka regulasi, menciptakan peluang bagi aliansi strategis dengan mitra
asing dan memfasilitasi masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi.
·
Pada
bulan Desember 2007, Menkominfo mengeluarkan keputusan No. 43/2007 yang
menuntut pembukaan akses jaringan telepon tidak bergerak kabel dan jaringan
telepon tidak bergerak nirkabel untuk operator lain sebelum tenggat waktu itu
apabila Indosat atau operator berlisensi lainnya mencapai ambang batas jumlah
pelanggan tertentu. Berdasarkan keputusan ini, Telkom diwajibkan membuka akses
jaringan telepon tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator
berlisensi lainnya yang mencapai jumlah pelanggan setara 30% untuk Indosat atau
15% untuk operator lain dari jumlah pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel
Telkom. Telkom diwajibkan pula membuka akses jaringan telepon tidak bergerak
kabel dan jaringan telepon tidak bergerak nirkabel kepada Indosat atau operator
berizin lainnya yang mencapai jumlah pelanggan layanan terminal telepon tidak
bergerak kabel dan telepon tidak bergerak nirkabel setara 15% dari gabungan
pelanggan Telkom. Pada bulan September 2007, Menkominfo menerbitkan lisensi SLI
kepada Bakrie Telecom dengan kode akses internasional ”009”. Pada tanggal 16
Desember 2008, Menkominfo juga menerbitkan lisensi SLJJ kepada Bakrie Telecom,
sehingga menambah jumlah operator SLJJ menjadi tiga operator. Akibat hal
tersebut dua operator lainnya yaitu Telkom dan Indosat diwajibkan untuk membuka
kode akses SLJJ masing-masing untuk penyelenggara jaringan tetap tidak bergerak
lokal di setiap kode area yang memenuhi persyaratan jumlah LIS.
·
Tidak
ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau Pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan
ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi
telekomunikasi pada saat ini.
·
Kemungkinan
krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material terhadap Telkom.
Indonesia telah merasa efek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat,
negara-negara pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun.
Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan
cuti tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat
pembelanjaan konsumen, yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan Telkom.
·
Jaringan
Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman
keamanan, seperti pencurian atau vandalisme yang dapat berdampak pada hasil
usahanya.
·
Adanya
teknologi telpon seluler telah menggerus pendapatan Telkom dalam produk telpon
tetap di rumah (fixed phone). Jika kecenderungan ini terus berlanjut, maka
pendapatan mereka dari telpon rumah bisa hilang atau lenyap sama sekali dan ini
sangat membahayakan bisnis mereka, sebab sebagian besar pendapatan mereka
disumbang oleh telpon rumah. Selain itu, adanya teknologi-teknologi baru yang
mulai hadir seperti WIMAX tentu akan mengancam kelangsungan bisnis mereka jika
mereka tidak adaptif terhadap kemajuan teknologi itu.
·
Sebagai
BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan beragam peraturan dan regulasi yang
acap membuat mereka lamban dalam mengambil keputusan strategis. Juga intervensi
dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak bisa bersikap dinamis dengan
perubahan pasar.
PROFIL
NAMA KOPERASI : KOPERASI NUSANTARA
ALAMAT : Gedung Bidakara Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Pancoran Jakarta 12870
Tel: (021) 83700834-35
Fax: (021) 83793022
Visi:
Melalui penyelenggaraan usaha di bidang perdagangan umum dan jasa, diharapkan memberikan kesejahteraan anggota dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara
Misi:
Menjadi fasilitator dan rekanan yang baik untuk pelanggan serta mensejahterakan anggota dalam menggapai tujuan melalui etika bisnis dan kepercayaan
Koperasi Nusantara yang secara resmi berdiri awal tahun 1994, pembentukan dan kelahirannya tidak terlepas dari adanya kesepakatan dari karyawan PT. Stanvac Indonesia, dengan mencoba meningkatkan kesejahteraan dan memudahkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga serta mewujudkan rasa social diantara karyawan, maka didirikanlah Koperasi Karyawan Stanvac di Jakarta pada tanggal 20 April 1994 dan selanjutnya berubah nama menjadi Koperasi Nusantara atau disingkat KONUSA.
Segala sesuatu yang menyangkut nama, anggaran dasar, kepengurusan restrukturisasi permodalan dan manajemen operasinya tertuang dalam surat Dirjen Koperasi no.0430/09-04/PK/IV/96.-, tanggal 26 April 1996.Dalam perkembangan komposisi kepemilikan dan struktur permodalan per akhir Desember 1995, sesuai hasil rapat tahunan anggota yang diadakan di Jakarta tanggal 10 April 1996.Komposisi kepemilikan Koperasi Nusantara: Seluruh Anggota Koperasi sesuai dengan setoran simpanan pokok dan wajib.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2010 yang dilaksanakan tanggal 13 April 2010 bertempat di Gedung Energy ditandai dengan pengucapan syukur bahwa perpindahan tempat kerja sebagian besar Anggota KONUSA ke Gedung Energy berjalan dengan lancar dan dapat menikmati suasana RAT ditempat yang baru . Selain itu pada pada RAT tahun ini diadakan serah terima jabatan dari Pengurus dan Pengawas KONUSA periode 2007-2010 kepada Pengurus dan Pengawas KONUSA periode tahun 2010–2013 yang merupakan hasil pilihan Anggota KONUSA.
Pemilihan itu sendiri di koordinasikan oleh Panitia Pemilihan yang sudah melakukan tugas sejak bulan Februari 2010 dengan membagikan surat suara Pemilihan melalui surat elektronik (e-mail) dan surat suara kepada seluruh Anggota KONUSA yang pada itu terdaftar berjumlah 503 orang. Pada tanggal 18 Maret 2010, Pemilihan Ketua dan Pengawas KONUSA periode 2010-2013 resmi ditutup dan melakukan penghitungan jumlah suara yang masuk.
Berikut ini adalah nama-nama Pengurus KONUSA periode tahun 2010-2013:
1. Muhamad Najib (Ketua Umum)
2. Truelly Anriza (Ketua Harian I)
3. Lestari Handayani (Ketua Harian II)
4. Theresia Hermalina (Sekertaris)
5. Davysun Gultom (Bendahara)
6. Nova Fauzan (Seksi Simpan Pinjam)
7. Mark Ivan Doly (Seksi Pengembangan Usaha I)
8. M. Ageng Wiryawan (Seksi Pengembangan Usaha II)
Berikut ini adalah nama-nama Pengawas KONUSA periode tahun 2010-2013:
1. Son Fithroini (Pengawas I)
2. Andrea G. Diliharto (Pengawas II)
Koperasi Nusantara
Perhitungan Hasil Usaha
Untuk periode yang berakahir 31 Desember 2010
Partisipasi anggota
Partisipasi bruto anggota Rp. 75.000.000
Beban pokok Rp. 15.000.000
Partisipasi netto anggota Rp. 60.000.000
Pendapatan dari non-anggota
Pendapatan jasa Rp. 125.000.000
Harga pokok Rp. 20.000.000
Laba (Rugi) kotor dengan non- anggota Rp. 50.000.000
Sisa hasil usaha kotor Rp. 95.000.000
Beban operasi
Beban usaha (Rp. 45.000.000)
Sisa hasil usaha koperasi Rp. 50.000.00
SEJARAH KOPERASI NUSANTARA
Koperasi Nusantara pada
awal berdirinya bernama Koperasi Serba Usaha (KSU) Koperasi Dana Indonesia yang
didirikan pada tanggal 10 Oktober 2004, dan terdaftar di kantor Kementerian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dengan nomor
pendaftaran: 1033/BH-DK/BK/2004. Koperasi Nusantara memulai usahanya dengan
membuka cabang di beberapa daerah di Jawa Barat yang memberikan layanan
pinjaman khusus kepada para pensiun dan pegawai yang pembayaran gaji/uang
pensiunnya melalui Kantor POS.
Setelah memiliki beberapa cabang, para
pengurus dan anggota sepakat melakukan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) yang
telah mendapat persetujuan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia dengan nomor: 492/PAD/MENEG.I/V/2006 pada tanggal
10 Mei 2006, dimana para pengurus dan anggota ju ga sepakat untuk mengganti nama
menjadi KOPERASI NUSANTARA.
Seiring dengan perkembangan usahanya, Koperasi
yang berkantor pusat di Jl. Raya Cimacan No. 32 ini, semakin mendapat
kepercayaan dari para debitur dan mitra usahanya. Hal itu dibuktikan melalui
kerjasama operasional yang diadakan dengan PT. Pos Indonesia (Persero) selaku
mitra utama Koperasi Nusantara sejak Januari 2005.
Hasil dari kerjasama selama ini,
akhirnya melahirkan produk bersama yaitu, POS SIMPAN PINJAM KOPERASI NUSANTARA.
Perjanjian Kerjasama tersebut ditandatangani pada tanggal 27 September 2007
dengan Nomor: 125/KN/IX/2007 - PKS-129/DIRBISKUG/0907 antara Ketua Koperasi
Nusantara dengan Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT. Pos Indonesia (Persero)
mengenai Pelayanan Pos Simpan Pinjam (PKS NASIONAL).
Selain itu, untuk
mengembangkan dan mendukung bisnisnya, Koperasi Nusantara juga menjalin
kerjasama dengan beberapa pihak antara lain Sinarmas, Asuransi Jiwa Nusantara,
Asuransi Jiwa Jiwasraya, dan Smart Telecom. Dengan dukungan dari berbagai pihak
tersebut, mitra usaha, dan bimbingan dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin),
Koperasi Nusantara terus berkembang bersama mitra kerjanya untuk melaksanakan
misi dan mewujudkan visinya menjadi Koperasi 3T (Tersebar, Terbesar, Terbaik)
pada tahun 2010.
Kelemahan dan kelebihan koperasi nusantara
Hal-hal yang
menjadi kelebihan koperasi nusantara adalah:
·
Bersifat
terbuka dan sukarela.
·
Besarnya
simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
·
Setiap
anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
·
Bertujuan
meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan.
Hal-hal yang
menjadi kelemahan koperasi nusantara adalah:
·
Koperasi
sulit berkembang karena modal terbatas.
·
Kurang
cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
·
Pengurus
kadang-kadang tidak jujur.
·
Kurangnya
kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
JNE
JNE merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir dan menjadi salah satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia
Sejarah JNE
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada
tanggal 26 November 1990 oleh
Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra
van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak dalam bidang jasa kurir internasional.
Dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat
pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman
barang, dokumen serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991,
JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi
perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA)
yang bermakas di Hong Kong yang
kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran
sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga
memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan
namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga
memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Selama setahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan
menjadi dua perusahaan yang punya arah diri sendiri. Karena ini dua-duanya
perusahaan menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan
manajemen diri sendiri. JNE menlancar logo sendiri dan membedakan dari TiKi.
JNE juga membeli gedung-gedung pada tahun 2002 dan
mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian gedungnya untuk pusat kantor
JNE juga dibelikan dan didirikan pada tahun 2004.
Dua-duanya berada di Jakarta.
Visi:
Menjadi perusahaan dengan standar Internasional
dibidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan
masyarakat dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Misi:
• Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan,
pergudangan, pendistribusian dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif
dan fleksibel.
• Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang
dimiliki sebagai kontribusi pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung
SDM yang professional dan memiliki itegritas moral yang tinggi.
• Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
secara tepat guna.
• Mendorong pertumbuhan usaha yang
berkeseinambungan dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa
meningkatkan tanggung jawab sosial.
Nilai-Nilai Dasar
Jujur
Adil
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerjasama
Peduli
Visioner
Filosofi
Efektif, Efisien, Fleksibel & Seimbang
-Visi dari perusahan diatas termasuk visi
strategic karena visi strategic adalah visi yang mudah dipahami, diterima semua
pihak dalam organisasi. Selain itu visi strategic mampu merefleksikan aspurasu
manajemen an memberikan gambaran yang jelas mengenai masa depan perusahaan.
-Melihat misi daru perusahaan tersebut sudah mampu
menjawab pertanyaan “bagaimana mencapai visi”
Tentunya TIKI memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan
perusahaan kurir lainnya. Keunggulan itu antara lain adalah:
1.Hemat, karena tarif yang sangat kompetitif dan fleksible.
2.Aman, karena reputasinya yang telah dikenal selama 30 tahun.
3.Pasti, karena memberikan pelayanan yang bergaransi.
4.Cepat, karena memiliki pelayanan yang bervariasi, pengiriman ONS atau
REGULER.
5.Mudah, karena TIKI memiliki lebih dari 250 cabang di kota-kota besar seluruh
Indonesia.
6.Lacak, pengiriman anda dapat dilacak.
7.Sumber Daya Manusia. Dengan adanya pengembangan SDM di TIKI, maka kami dapat
lebih baik melayani anda.
8.Penjemputan, sangat praktis dan ekonomis. Anda cukup angkat telepon, semua
barang yang akan Anda kirim akan kami jemput tanpa biaya tambahan.
9.Kemudahan Pembayaran.
Kekurangan:
1. Dibidang pelayanan terhadap customer yang dinilai kurang ramah sehingga
membuat customer merasa segan dan cenderung dapat mengurangi konsumen.
KESIMPULAN
Dari Pemampaaan makalah ini kami dapat
menyimpulkan bahwa proteksi atau perlindungan perusahaan terhadap karyawan
sangat penting dilakukan proteksi atau perlindungan ini akan semakin
meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan.
Keseiamatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis -fisikal dan fisiologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. jika sebuah
perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak
aka nada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat
kesejahteraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil-hasil produksi
perusahaan ini.
Peranan departemen sumber daya manusia
dalam keselamatan kerja merupakan peranan yang sangat vital dalam perusahaan,
departemen inilah yang merencanakan program keselamatan kerja karyawan sampai
dengan pelaksanaannya.
Dalam
perusahaan atau organisasi perekrutan (recruitment) adalah hal yang penting mekipun
dengan secara berkala entah satu tahun dua kali ataupun satu tahun sekali atau
bisa juga empat tahun sekali yang tergantung pada perusahaan atau organisasi
tersebut. Pada perekrutan tenaga kerja yang berlangsung secara berkala itu
masih ada metode – metode yang di gunakan pada organisasi/ perusahaan dimana
lembaga tersebut masing – masing ada kriteria penilaian yang tergantung dengan
kelebihan dan jobdisknya masing – masing.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Referensi