Senin, 30 Januari 2012

TUGAS SOFTSKILL


                                                    TUGAS SOFTSKILL SOSDAS

                                       Penusukan Pendeta Bukan Konflik Agama. 

     Insiden tentang Pendeta ditusuk yang beredar baru-baru saja ini bukan merupakan konflik agama. Dijelaskan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Timur Pradopo mengatakan peristiwa penusukan pendeta Hasean Lombantoruan merupakan aksi kriminal murni. Polisi juga sudah berhasil menangkap dua dari delapan pelaku yang melakukan aksi penyerangan terhadap pendeta HKBP tersebut. 

      Seperti yang diberitakan sebelumnya, penusukan terhadap Pdt Sihombing terjadi saat ia sedang berjalan kaki ketika hendak memimpin ibadah di HKBP Ciketing, Bekasi. Beberapa saat sebelum tiba di gereja, pengendara sepeda motor datang dan menusuk perut kanan Sihombing.

     Jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Bekasi menjadi korban penusukan oleh orang yang tidak dikenal di daerah Ciketing Mustika Jaya, Bekasi. Usai penusukan, para pelaku yang menggunakan motor langsung melarikan diri. Namun, dua pelaku berhasil ditangkap.
Merdeka.com


                                         Konflik Sosial Masih Jadi Ancaman 2013

     Pemerintah memprediksi peristiwa kekerasan, konflik komunal, hingga benturan horizontal masih akan marak terjadi di 2013lantaran semakin menghangatnya suhu politik menjelang Pemilu 2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun meminta agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam mencegah serta mengatasi permasalahan itu.

     "Prediksi, analisis jajaran polhukam (politik, hukum, dan keamanan) memang eskalasi di tahun kedepan, masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan serius," kata Menteri Koordinator bidang Polhukam Djoko Suyanto, seusai sidang kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/1/2013).
Sidang kabinet itu dikhususkan membahas masalah keamanan dalam negeri. Sidang diikuti para pejabat tinggi yang menangani masalah polhukam, seperti Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman.

      Hadir pula jajaran menteri lain, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Agama Suryadhama Ali, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Djoko mengatakan, masyarakat memang menyukai proses demokrasi. Namun, masyarakat juga lebih menyukai keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, kata Djoko, kedua kebutuhan itu perlu disinergikan.

     Presiden, kata Djoko, menginstruksikan kepada para pemimpin keamanan maupun kepala daerah menyusun rencana aksi untuk mengantisipasi gangguan keamanan di daerah masing-masing. Pasalnya, setiap wilayah memiliki kekhasan atau sumber konflik yang berbeda-beda.

     "Di arapat Kepolisian dan TNI biasanya sudah punya peta konflik sehingga masing-masing daerah memiliki rencana terpadu tersendiri. Ini harus dituangkan per provinsi atau per kabupaten," kata Djoko.
Selain itu, tambah Djoko, tiap-tiap lembaga seperti pemda, teritorial TNI, kepolisian daerah, intelijen secara struktural bertanggung jawab untuk menghadapi setiap konflik di wilayah masing-masing. Penanganan konflik tidak bisa hanya diserahkan kepada kepolisian.

       "Presiden merasa tidak puas terhadap kejadian konflik sosial di 2012 yang lalu sebagaimana yang dialami masyarakat. Beliau konsen di tahun 2013-2014, melalui kebijakan tadi, menjadi tugas ke depan," kata Djoko.
kompas.com


                                   Patroli Diperketat Cegah Perampokan Minimarket

     Demi menjaga keamanan minimarket 24 jam, Polres Jakarta Barat akan melakukan patroli untuk mencegah perampokan kembali terjadi. Minimarket juga diminta bekerjasama dengan warga untuk mencegah terjadinya perampokan. 

     "Kita dari kepolisian menganjurkan minimarket 24 jam menjalin hubungan baik dengan warga sekitar untuk membantu pengamanan," kata Kombespol Suntana, Kapolres Jakarta Barat kepada Kompas.com, Jumat (21/9/2012). 

      Suntana melanjutkan, pencegahan itu akan dilakukan dengan cara patroli secara intensif pada malam hari. Perangkat CCTV juga diawasi agar mempermudah penanganan saat terjadi perampokan. 

        Kepolisian akan melakukan pengecekan standar keamanan seperti CCTV maupun petugas patroli di sekitar minimarket yang ada di wilayah Jakarta Barat. Suntana melanjutkan, polisi masih menyelidiki motif dan tersangka yang melakukan perampokan tersebut. Terlebih kejadian ini sudah terulang dua kali di Jakarta Barat. Motif di dua perampokan sama, pelaku menanyakan CCTV di supermarket untuk bisa dirusak dan menghilangkan jejak. 

     Seperti diberitakan sebelumnya, minimarket Indomaret di Jalan Brigjend Katamso KBS Palmerah, Jakarta Barat, dirampok segerombolan orang yang bersenjata tajam pada pukul 02.30 WIB. Perampok berhasil membawa uang Rp 20 juta dan satu handphone inventaris minimarket. 

     Selain itu, di hari yang sama di minimarket 24 jam Circle K Jalan Kemang Selatan 8 No 51 Bangka, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Para pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp 1,7 juga dan 3 buah handphone. 

     Kejadian serupa juga terjadi di Alfamart Jalan Tanjung Duren Raya, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sekitar pukul 03.00 WIB dengan melarikan uang sebesar Rp 27,5 juta. 

     Motif ketiga perampokan minimarket tersebut sama. Mereka menggunakan kendaraan roda empat, membawa senjata tajam, dan mencari CCTV untuk dihancurkan.
Kompas.com


                                       Karnas jadi copet di Blok M demi hidupi anak istri

      Karnas Surbakti, seorang anggota komplotan pencopet di kawasan Blok M siang tadi dibekuk petugas Kepolisian Metro Jakarta Selatan. Dia ditangkap usai melancarkan aksinya di dalam Metromini 72 jurusan Blok M-Lebak Bulus. Pelaku mengakui perbuatannya lantaran terdesak kebutuhan ekonomi untuk menghidupi anak serta isterinya.

"Alasanya terdesak kebutuhan ekonomi untuk membiayai keluarga," terang Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Komisaris Aswin, Rabu (9/1).

      Aswin mengatakan, peristiwa pencopetan itu menimpa korban bernama Sukardi sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi. Saat itu korban hendak menuju arah Lebak Bulus Jakarta Selatan dengan menumpang metromini 72 dari terminal Blok M. Dalam kondisi penumpang sesak, kemudian Karnas melancarkan aksinya dengan mengambil dompet didalam saku celana korban.

    Nahas bagi pelaku, saat sedang mengambil dompet, rupanya Sukardi mengetahui kejadian itu. Tanpa buang waktu, Sukardi bersama penupang lain kemudian menangkap pelaku.

"Pelapor namanya Sukardi, kerugian berupa dompet yang berisi uang Rp 3.030.000," jelasnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Karnas kemudian digelandang ke Mapolres Jakarta Selatan berikut barang bukti. Saat ini kasus tersebut tengah dalam penyelidikan anggota Kepolisian.
Merdeka.com


                               Tembak karyawan perusahaan, rampok bawa kabur Rp 190 juta

      Kawanan perampok beraksi di halaman gudang perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang kardus bekas, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Rampok yang terlihat berjumlah empat orang tersebut berhasil membawa kabur uang perusahaan sebesar Rp 190 juta dari seorang karyawan perusahaan tersebut.

      "Pelaku langsung masuk ke pekarangan pabrik/gudang lalu merebut tas yang dibawa korban US (28). Tas berisi uang sebesar Rp 190 juta," ujar Kasat Reskrim Polres kabupaten Bekasi Kompol Dedy Murti, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/1).

      "Kejadian berawal saat korban bersama temannya tiba di pabrik sekitar pukul 11.30 WIB dari salah satu Bank swasta, kemudian para pelaku langsung masuk dan menghampiri US saat berada di pekarangan pabrik," jelas Dedy.

      Pelaku yang berjumlah empat orang mengendarai dua sepeda motor. "Kemudian yang dibonceng turun tepat di dekat pelaku dan langsung merebut tas berisi uang. Karena korban berusaha mempertahankan, lalu pelaku mengeluarkan sajam dan senpi kemudian menembak paha kanan korban dan langsung melarikan diri," terang Dedy.

Peristiwa tersebut, tutur Dedy, terjadi sangat singkat. "Kejadian kurang dari satu menit," tambah Dedy.

     Teman korban yang masih karyawan perusahaan tersebut pun hanya bisa terdiam melihat aksi para rampok bersenpi tersebut. "Teman korban berdiri cukup jauh dari US. Di dekat mobil. Dia shock menyaksikan peristiwa itu," imbuh Dedy.

      Barang bukti yang ditemukan petugas hanya selongsong peluru kaliber 9 mm. Hingga saat ini 3 orang saksi telah diperiksa aparat kepolisian dan korban sudah dirawat di sebuah Rumah Sakit di kawasan Kabupaten Bekasi.
 merdeka.com

1 komentar: